KATIGO.ID | TANJAB TIMUR – Maraknya isu sara, poltisasi agama dan penyebaran berita hoax melalui media sosial menjelang pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024 dapat merusak pelaksanaan demokrasi dan perpecahan di masyarakat.
Ketua Persatuan Gereja-gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Tanjab Timur, Pdt. Yeremia Sianturi mengatakan, masyarakat itu sendiri sangat memiliki peran penting terhadap kondisi di masyarakat. Tentunya pada pemilu dan pilkada 2024 mendatang, berharap agar tetap kondusif dan persatuan tetap terjaga.
“Kita memilki peran dalam menjaga perdamaian dan keharmonisan dan yang paking penting adalah bagaimana tetap menjaga kondisifitas selama pesta demokrasi ini berlangsung, khususnya di provinsi Jambi, kita harus tetap memegang teguh persatuan dan kesatuan bangsa,” katanya, Senin (7/8/2023).
Lebih lanjut, Pdt. Yeremia Sianturi mengatakan, sering terjadi di masyarakat beredarnya informasi hoax atau palsu yang dapat mempengaruhi kedamian bangsa, ia mengajak kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati menerima ataupun memberikan informasi.
“Mari cerdas bermedia sosial jangan mudah terprovokasi berita hoax, ujaran kebencian dan saring sebelum di share, sehingga kita tidak menjadi sebagian dari penyebar hoax,” ungkapnya.(*).
Discussion about this post