KATIGO.ID, JAMBI – Pencemaran air di Sungai Batanghari, Provinsi Jambi belum belum bisa diatasi hingga saat ini. Sungai terpanjang keempat di Indonesia itu hingga kini masih pencemarannya masih tetap tinggi. Pencemaran Sungai Batanghari yang memiliki panjang sekitar 800 kilometer (km) tersebut tidak hanya bersumber dari limbah cair, pabrik karet, sawit, air raksa (merkuri) dari penambangan emas, perhotelan dan industri lainnya.
Sungai Batanghari juga tercemar dari limbah padat atau sampah dari rumah tangga, pasar, pertanian, dan pertokoan. Hal tersebut membuat Ketua Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) Kabupaten Batanghari Amirudin angkat bicara, ia mengatakan, air sungai adalah sumber kehidupan masyarakat, sebaiknya kita harus menjaga dari pencemaran air Sungai di Batanghari tersebut.
“Air sungai batanghari nampak secara kasat mata yang cenderung tampak bewarna coklat pekat dan berbau,” kata Amirudin,” Rabu (31/1/2022).
Amirudin berpesan kepada masyarakat, bersama-bersama untuk menjaga aliran air Sungai Batanghari dari pencemaran.
“Oleh sebab itu, kami Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) Kabupaten Batanghari mengajak masyarakat mari mencegah pencemaran air sungai batanghari, dan jadikan masyarakat lebih peduli dalam menjaga lingkungan, sungai bersih, masyarakat sehat, negara kuat,” tutup Amirudin. (*).
Discussion about this post