KATIGO.ID | JAMBI – Kerap terjadi kasus pengeroyokan dan bullying di Pondok Pesantren di Provinsi Jambi. Seperti di berita sebelumnya, kasus tewas santri di salah satu Ponpes yang berada di Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi.
Tentunya ini menjadi perhatian dilapangan masyarakat khususnya di Provinsi Jambi, berbagai elemen masyarakat berharap, di tidak ada lagi bentuk kekerasan yang dilakukan di pondok pesantren.
Dikatakan Buya margutin al mansyuri, M.Pd selaku Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Provinsi Jambi, pondok pesantren tersebut merupakan tempat pendidikan agama Islam, segala bentuk kekerasan dan aksi bullying harus dihentikan.
“Saya menghimbau untuk kita semua untuk menolak segala bentuk kekerasan di Pondok Pesantren, kami bersama 700 pondok pesantren di Provinsi Jambi mengkecam segala bentuk kekerasn yang masuk ke dalam pondok pesantren, bullying atau perundungan terhadap santri merupakan perbuatan yang sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam,” ucap Buya Marghutin Al Mansyuri, senin (22/4/2024).
Buya berharap dengan kejadian tersebut, jadikan perlajaran agar hal serupa tidak terjadi lagi di dunia pendidikan khusunya di Pondok Pesantren di Provinsi Jambi.
“Kedepan tidak terjadi lagi kekerasan didalam lingkungan pondok pesantren khusunya di Provinsi Jambi, ayo kita bahu membahu untuk ciptakan situasi khamtibmas yang kondusif di Provinsi Jambi,” harapnya. (*).
Discussion about this post