KATIGO.ID, JAMBI – Pola pembinaan atlet yang saat ini dijalankan Pengurus Provinsi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (Pengprov PRSI) Jambi mendapat sorotan dari mantan atlet.
“Saya selaku mantan atlet dan pembina akuatik prihatin melihat pola pembinaan yang dibuat oleh pengurus PRSI Provinsi Jambi sekarang,” kata mantan atlet polo air Jambi Olsen Tiger, Jumat (30/9/2022).
Olsen yang pernah menjadi kapten tim nasional polo air Indonesia tahun 1990 menambahkan, ia tidak mengerti kemana orientasi pengurus PRSI Jambi dalam melakukan pembinaan cabor akuatik.
Hal ini berdampak pada prestasi olahraga akuatik Jambi di tingkat nasional. Seperti di PON Papua 2021 lalu, cabang akuatik gagal menyumbangkan medali untuk Jambi.
“Kasian adik-adik atlet kita yang setiap hari latihan, namun tidak tahu kemana arahnya,” ujar Olsen.
Lebih lanjut, Olsen berharap ke depan ada sosok figur ketua PRSI Jambi yang bisa membawa olahraga akuatik Jambi berjaya kembali di tingkat nasional, dan melahirkan atlet nasional.
Olsen juga memberikan catatan, menjadi ketua atau pengurus cabang olahraga ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Diantaranya, memahami cabang olahraga yang akan dipimpin, mempunyai jaringan, serta bisa mengelola organisasi dengan baik dan tidak mengandalkan APBD dalam pendanaan.
“Memang mengurus cabor ini harus ‘orang gila’ yang mau berkorban, baik pikiran, waktu, maupin materi,” bebernya.
Ditambahkan Olsen, tata kelola organisasi bisa berjalan baik dengan menempatkan orang pada posisi sesuai latar belakang dan memahami bidang kerjanya.
“Jangan asal tarok, apalagi double jabatan. Dan saya berharap PRSI Jambi ke depan bisa mendapatkan figur (pemimpin, red) yang terbaik,” pungkasnya. (*).






















Discussion about this post