KATIGO.ID | JAMBI — Rumah Sakit (RS) Erni Medika membantah keras tuduhan dugaan malapraktik dan penggelapan dana pencairan pasien dari Jasa Raharja yang sempat viral di media sosial. Melalui kuasa hukumnya, Ilhamsyah, pihak RS menegaskan bahwa tuduhan yang dilaporkan ke Polda Jambi tersebut tidak berdasar dan tidak sesuai fakta.
Ilhamsyah menjelaskan bahwa seluruh prosedur penanganan pasien di RS Erni Medika telah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Ia menyatakan tuduhan yang dialamatkan kepada RS terkait pasien Muhammad Bayu Prasetio (17), warga Sarolangun yang mengalami kecelakaan lalu lintas pada Senin (5/5/2025), adalah keliru.
Pasien dirujuk dalam kondisi kritis ke RS Erni Medika dan dirawat selama lima hari di ruang ICU sebelum akhirnya meninggal dunia. “Penanganan yang kami lakukan hanya sebatas pembersihan luka di kepala. Tidak ada tindakan operasi,” tegas Ilhamsyah, Rabu (28/5/2025).
Ia merinci bahwa biaya perawatan sebesar Rp30 juta meliputi perawatan luka, pengobatan, serta biaya inap selama lima hari. Namun, seluruh biaya tersebut ditanggung melalui pencairan dana Jasa Raharja.
“Dari total biaya Rp30 juta, hanya Rp20 juta yang bisa dicairkan melalui Jasa Raharja. Dari jumlah tersebut, bahkan kami hanya menerima Rp10 juta karena separuhnya kami serahkan langsung kepada orang tua pasien,” ujar Ilhamsyah.
Ia menegaskan bahwa tuduhan penggelapan tidak berdasar karena RS justru berupaya membantu meringankan beban keluarga pasien yang datang dari luar kota dan tidak memiliki jaminan kesehatan BPJS. “Ini murni bantuan kemanusiaan dari pihak rumah sakit,” katanya.
Tanggapan positif juga datang dari pasien lain, Yasifun, warga Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, yang mengaku sangat terbantu oleh RS Erni Medika setelah mengalami kecelakaan bersama istrinya.
“Saya dirawat selama 30 hari tanpa dipungut biaya. Seluruh proses rontgen dan perawatan ditanggung oleh Jasa Raharja, yang dibantu pengurusannya oleh RS. Bahkan motor saya yang sempat ditahan di Polsek pun dibantu pengurusannya oleh pihak rumah sakit,” kata Yasifun saat diwawancarai di RS Erni Medika.
Yasifun menyebut dirinya merasa seperti ditolong oleh “malaikat” saat dalam kondisi terdesak dan tidak mampu secara ekonomi. Ia juga menilai pelayanan RS Erni Medika sangat memuaskan dan tidak mengecewakan.
“Awalnya saya sempat ke puskesmas tapi belum mendapatkan penanganan apa-apa, sudah dimintai biaya administrasi. Tapi di RS Erni Medika, saya dirawat sampai sembuh dan tidak dipungut biaya sepeser pun,” tuturnya.
Dengan adanya klarifikasi ini, pihak RS Erni Medika berharap masyarakat mendapatkan informasi yang berimbang serta tidak terpengaruh oleh pemberitaan yang belum diverifikasi kebenarannya. Rumah sakit juga menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan medis yang profesional dan humanis.
(*).
Discussion about this post