KATIGO.ID | JAMBI – Memasuki musim kemarau Tahun 2023, Provinsi Jambi di prediksi mengalami kekeringaan dengan waktu yang cukup lama, hal ini berbarengan dengan adanya El Nino antara bulan Juli sampai dengan awal oktober 2023. Kondisi ini mengakibatkan Ancaman serius Kebakaran Hutan dan Lahan dapat terjadi di Provinsi Jambi.
Andre Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL), BPBD Provinsi Jambi menegaskan, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan, Gubernur telah menetapkan Provinsi Jambi Siaga Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan.
“Berbagai langkah Preventif telah dilakukan salah satunya dengan melakukan identifikasi wilayah-wilayah rawan kebakaran dan menempatkan personil gabungan TNI, POLRI, BPBD, Manggala Agni, RPK Perusahaan dan Masyarakat Sekitar pada titik-titik rawan yang telah di identifikasi,” katanya, Rabu (21/6/2023).
Kolonel Ibnu Sudarmanto, Kasi Ops Korem 042 Gapu menjelaskan, berdasarkan analisa karhutla Tahun 2015 dan 2019 terdapat 58 titik kerawanan di seluruh Provinsi Jambi, 58 titik ini akan di bentuk Pos-Pos yang di isi oleh Personil gabungan yang bertujuan untuk melakukan upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan sekaligus sebagai upaya deteksi dini bahaya kebakaran hutan dan lahan. Personil gabungan ini bertugas melakukan penyadartahuan terhadap masyarakat, swasta n semua pihak pengelola lahan untuk tidak melakukan upaya-upaya yang dapat berpotensi terjadi kebakaran.
“Kami menghimbau semua pihak untuk berperan aktif dalam upaya-upaya yang dilakukan oleh satgas karhutla Provinsi Jambi ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, adanya kesulitan komunikasi terhadap perusahaan-perusahaan yang bernaung dalam SKK Migas, seperti Petrochina, PHE Jambi Merang dan Pemegang Persetujuan Pinjam Pakai Kawasan Hutan lainnya.
“Padahal kalau kita lihat dilapangan pipa-pipa mereka membentang di depan mata dan cenderung tidak ada pengamanan yang memamdai. Kesulitan ini akan menjadi catatan kami satgas untuk menemukan solusi konkret,” tutupnya (*)
Discussion about this post